Sunday, December 17, 2006

The Reflections

The Reflections

Pada bab sebelumnya kita membicarakan betapa besarnya kekuatan pikiran manusia serta betapa besarnya pengaruh kekuatan pikiran kepada perilaku manusia itu sendiri, dimana bila kekuatan tersebut diarahkan kepada hal positif maka akan terlihat betapa mankjubka hasilnya begitu pula sebaliknya bila digunakan untuk hal-hal negatif.

Hindarkanlah berpikiran negatif terhadap sesuatu hal, karena begitu terlintas suatu pikiran negatif ke dalam otak bawah sadar kita (unconscius mind), maka coba perhatikan, pada suatu saat apa yang pernah terlintas oleh kita saat itu sangat mungkin kan terjadi dikemudian hari.

Coba anda perhatikan beberapa kejadian sehari-hari anda, saat anda pergi ke Mal diakhir minggu, begitu secara tidak sadar terlintas di pikiran anda bahwa akan sangat sulit mencari tempat parkir diwaktu week-end, maka pikiran itu akan mengubah kekuatan/energi berpikir disekitar anda untuk membuat kondisi sulit untuk mendapatkan parkir benar2 terjadi. Contoh lain, misalkan anda akan mempresentasikan suatu proposal kepada klien anda yang paling cerewet , sebelum berangkat anda sudah berpikir bahwa anda merasa akan sulit menjawab pertanyaan-pertanyaan klien anda yang sangat perfeksionis, saat itu pula getaran energi dari alam sekitar anda secara tidak sadar telah anda bentuk untuk memghasilkan hal tersebut, hasilnya? Anda benar2 tidak bisa menjawab pertanyaan dari klien tersebut.

Jadi sedemikian besarnya kekuatan pikiran tersebut dapat mempengaruhi kehidupan anda, oleh karena itu janganlah sekali-kali berpikir tentang kesulitan atau kegagalan, apalagi saat ini berita, film, sinetron dan gambar-gambar di televisi pun sudah semakin parah, televisi setiap hari menayangkan dari berita kriminal pembunuhan yang berdarah-darah, pemerkosaan, bunuh diri sampai kepada kebangkrutan usaha dari sebuah konglomerasi dan pejabat yang korup. Hal ini sangat membentuk dan mengotori kekuatan pikir kita bayangkan bila hal inipun mengotori daya pikir anak-anak kita yang masih dibawah umur karena dapat me-legitimate kekerasan adalah jalan keluar dari masalah yg sepele .

Jauhilah berita-berita negatif tersebut, jangan menonton televisi untuk hal -hal tersebut, hindarkanlah meng-kritisi berita tentang pejabat yang melakukan korupsi, tidak usah komentar atas berita mengenai kelakuan artis atau pejabat tertentu, berhentilah mengumpat setelah membaca komentar politisi disurat kabar, begitu pula terhadap anak-anak, tidak disarankan menyebut kata-kata negatif kepada mereka, contoh: jangan pernah memberikan pesan seperti: “jangan nakal yaa” atau “jangan main terus, buat PR dulu”, mengapa hal ini tidak boleh? Karena anak-anak akan menyerap kata-kata yg negatifnya saja, jadi kalau kita katakan jangan nakal, maka mereka pasti akan berbuat nakal,.jadi sangat diajurkan untuk memberikan pesan yang seperti: “Sama teman harus selalu baik dan tolong menolong ya” atau “ Nanti pulang sekolah boleh main setelah belajar ” Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa pakar.

Begitu pula dengan sifat negative lainnya, bila kita memulai membicarakan tentang hal-hal yang negative, maka otomatis energi negative tertsebut akan menyelimuti kita, serta akan bergerak membawa kita kepada kepada kondisi negative, energi tersebutpun akan mengajak energi negative disekitar kita menuju kearah kita, Sehingga pada suatu titik kita akhirnya justru akan mengalami situasi seperti energi negative tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa kata mutiara yang berupa: Anda akan menjadi apa yang anda pikirkan adalah benar adanya.

Keep d Faith..
Andi

No comments: