Monday, January 1, 2007

The Sensation

Sensasi
Sensasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan reaksi, karena berapapun kecilnya Manusia merrasakan suatu sensasi maka dengan begitu cepatnya sang Manusia akan memberikan suatu reaksi.

Dalam suatu contoh, nila anda merasakan suatu sensasi gatal pada kulit anda maka dengan serta merta tangan andapun akan melokalisir gatal tersebut dan menggaruk untuk menghilangkan sensasi tersebut. Atau misalkan anda sedang mengemudikan kendaraan dalam kondisi macet luar biasa didaerah warung buncit raya, Jakarta, saat anda sedang hendak menjalan kendaraan anda tiba-tiba seorang pengendara motor menyalib anda serta serta merta memotong lajur kendaraan anda lalu berhenti dengan mendadak tepat didepan kendaraan anda, otomatis anda pun akan mengerem kenrdaraan dan langung mengumpat atau malah berteriak marah kepada pengendara motor tersebut. Nah saat itu sensasi emosi anda akan melonjak ke-titik tertinggi bersamaan dengan tekana darah anda.

Contoh lain, sebuah sensasi akan terus mempermainkan pikiran serta hati anda, bila pada suatu saat anda menerima sebuah surat yang ditujukan kepada anda, tapi anda biarkan selama 2 minggu tergeletak tanpa anda buka, lalu pada minggu ke-3 anda baru membuka surat tersebut, rupanya surat tersebut berisi pemberitahuan bahwa anda telah memenangkan sebuah undian dan mendapatkan sebuah mobil, namun disitu terdapat catatan bahwa anda harus menghubungi panitia undian 1 minggu setelah tanggal surat, apabila tidak maka anda dianggap batal. Nah berarti anda telah terlambat 2 minggu untuk mengambil hadiah tersebut , nah disini anda akan merasakan rasa sesal, marah dan bingung.

Itu baru cerita yang menyenangkan, bagaimana bila surat tersebut berisi berita duka misalkan kerabat dekat anda Sakit keras atau meninggal dunia, pasti anda pun akan merasakan suatu rasa sensasi sedih yang luar biasa. Namun apabila anda tidak membuka surat tersebut dapat dipastikan anda tidak akan merasakan sensasi-sensasi tersebut dan anda tetap menjalankan kehidupan normal anda sehari-hari.

Bagaimana kita menyikapi sensasi-sensasi seperti hal tersebut diatas agar bisa terhindar dari rasa ketidaknyamanan yang dapat diikuti peristiwa-peristiwa berbahaya lainnya? Mari kita mencoba berlatih untuk tetap menghadirkan “Jeda” atau “Ruang kosong” diantaranya, dalam jeda tersebut cobalah untuk mengambil nafas panjang, mengucapkan istighfar, lalu secara perlahan berpikir untuk mendapatkan jalan terbaik., sehingga kita tidak akan mendapatkan kesulitan lainnya. Karena dengan emosi yang meluap-luap akan mengakibatkan otak tidak dapat berpikir jernih. Bayangkan apabila isi surat tersebut ternyata sebuah penipuan??

No comments: